“Dimana 40 persen di antaranya merupakan penyaluran dalam bentuk inexperienced financing,” kata Parwati dalam Paparan Publik RUPST daring, Selasa.
Ia mengatakan Financial institution OCBC NISP melihat bahwa pembiayaan berwawasan lingkungan merupakan bagian penting yang harus terus didorong.
Sebagai salah satu dari 10 financial institution terbesar di Indonesia dari segi aset dan bagian dari Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI), Financial institution OCBC NISP berkomitmen untuk memberikan solusi keuangan berkelanjutan untuk nasabah ritel maupun korporasi.
“Financial institution secara berkelanjutan meneruskan eksplorasi atas potensi calon debitur atau debitur yang memiliki usaha di sektor yang mendukung pembiayaan hijau,” katanya.
Financial institution OCBC NISP juga menunjukkan komitmen terhadap pembiayaan berkelanjutan dengan mempermudah pelaku usaha perempuan mengakses pembiayaan melalui program TAYTB Ladies Warrior.
Hingga Desember 2021, Financial institution telah menyalurkan pembiayaan kepada lebih dari 1.000 pengusaha perempuan.
“Kedepannya, Financial institution OCBC NISP akan terus berinovasi agar perempuan Indonesia dapat mengembangkan potensi usaha yang diyakini berkontribusi terhadap perekonomian,” ucapnya.
Baca juga: Restrukturisasi kredit Financial institution OCBC NISP tersisa Rp16,9 triliun
Baca juga: Financial institution OCBC NISP tetapkan Rp504 miliar dari laba 2021 sebagai dividen
Baca juga: Financial institution OCBC NISP targetkan kredit tumbuh sampai 11 persen pada 2022
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2022