Baca juga: Cerita sutradara Iran Asghar Farhadi soal “A Hero” dan makna movie
Setelah mengarahkan movie Prancis, “Reality”, Kore-eda kembali dengan menahkodai movie yang tidak berbahasa ibunya. “Dealer” merupakan movie dengan jajaran pemain Korea Selatan.
Dikutip dari The Movie Stage, Selasa, “Dealer” menampilkan aktor penuh bintang Tune Kang-ho (“Parasite”), Bae Doona (“Cloud Atlas”, “The Host”), Kang Dong-won (“Prepare to Busan Presents: Peninsula”), dan IU alias Lee Ji-eun.
Studio baru-baru ini juga merilis poster perdana mereka yang mengungkapkan tanggal rilis Juni 2022 di Jepang.
Jika dikonfirmasi untuk tayang di Cannes, ini akan menandai kembalinya sang sutradara ke competition tersebut, yang terakhir kali tampil di sana bersama “Shoplifters” — pemenang Palme d’Or 2018.
“Dealer” turut menggandeng sinematografer Hong Kyung-pyo (“Parasite”, “Burning”).
Movie ini berpusat pada sebuah “kotak bayi”, di mana orang tua yang tidak dapat menghidupi bayi mereka secara anonim menyerahkannya kepada orang lain.
Sementara itu, Kore-eda mengungkapkan bahwa rencana untuk produksi “Dealer” dimulai sekitar lima tahun yang lalu.
“Seperti biasa, semuanya dimulai dengan para aktor. Saya pertama kali bertemu Tune Kang Ho di Competition Movie Internasional Busan dan Kang Dong Received ketika dia berada di Tokyo untuk bekerja. Saya terus berhubungan dengan dua aktor tersebut di Tokyo, Seoul, Busan, dan Cannes,” ungkap Kore-eda.
“Pada awalnya, kami hanya saling bertukar sapa, tetapi saat kami terus berbagi percakapan, tentu saja hal itu membuat kami berbicara tentang mengerjakan sebuah movie bersama,” imbuhnya.
Ia menambahkan, dirinya pernah bekerja dengan Bae Doona pada tahun 2009, dan ia berharap untuk dapat bekerja sama lagi dengan Bae.
“Dan mimpi itu akhirnya menjadi kenyataan lebih dari 10 tahun kemudian. Dan sekarang saya akan mengerjakan movie dengan anggota kru dan aktor Korea yang sangat saya hormati,” kata sutradara “Nonetheless Strolling” (2008) tersebut.
Kore-eda mengatakan, dirinya sangat bersemangat untuk berbagi kegembiraan ini dengan para penonton nantinya. “Saya berharap dapat membuat movie yang mendebarkan, menghangatkan hati, dan emosional,” katanya.
“Movie ini, seperti movie terbaru saya, akan menjadi movie di mana saya terpisah dari negara asal dan bahasa ibu saya. Apa yang dapat saya ungkapkan dan bagikan saat kita mengatasi hambatan bahasa dan budaya? Apa artinya menjadi sutradara? Saya berharap untuk mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan itu melalui proyek ini,” tambah dia.
Baca juga: “Elvis” tayang perdana di Competition Movie Cannes 2022
Baca juga: Movie “Elvis” akan tayang perdana di Competition Movie Cannes
Baca juga: Competition Movie Cannes larang kehadiran delegasi resmi Rusia
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2022