Dilansir laman resmi SEA Video games Hanoi, Senin, pembuatan desain medali telah rampung. Sekitar 4.000 medali emas, perak, dan perunggu akan diberikan kepada atlet terbaik yang tampil pada 40 cabang olahraga.
Medali pada SEA Video games Hanoi terbuat campuran tembaga dan seng dengan komposisi tembaga merah menyumbang lebih dari 85 persen. Medali emas, akan berlapis emas 24 karat, pun demikian dengan medali untuk atlet yang menempati runner-up yang dilapisi perak, dan perunggu dilapisi tembaga.
Setiap medali memiliki ketebalan 5mm dengan gambar maskot SEA Video games Hanoi yakni Saola yang timbul di satu sisi medali. Sementara sisi lainnya adalah brand timbul dari perhelatan ajang dua tahunan tersebut.
Untuk menjaga daya tahan, setiap medali pada bagian dalam akan dibalut tiga lapisan dan ditutup dengan lapisan tambahan di bagian luar. Tali untuk medali terbuat dari kain tenun.
Baca juga: KOI pastikan Asian Video games 2022 berlangsung sesuai jadwal
Emblem tangan berbentuk V pada medali terinspirasi dari gambar para atlet yang meletakkan tangan mereka pada dada kiri saat menyanyikan lagu kebangsaan negara masing-masing.
Sedangkan sayap biru yang menanjak melambangkan semangat keberanian, cita-cita untuk menaklukkan pencapaian dan semangat baru serta persahabatan.
Sebanyak 11 negara di Asia Tenggara bakal mengirim perwakilan untuk bersaing di SEA Video games Hanoi yang sempat tertunda karena pandemi COVID-19.
Indonesia berencana mengirim 476 atlet dan 207 ofisial untuk turun pada 32 cabang olahraga.
Jumlah tersebut hampir separuh lebih sedikit dari jumlah atlet yang tampil pada SEA Video games 2019 di Filipina, yakni 841 atlet.
Selain karena keterbatasan anggaran, langkah itu juga ditempuh karena pemerintah ingin mengubah paradigma terkait SEA Video games, yang hanya menjadi sasaran antara menuju Asian Video games dan kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Baca juga: Menpora: efisiensi atlet SEA Video games tak terkait anggaran, tapi prestasi
Baca juga: Tim overview yakin beri rekomendasi yang tepat untuk SEA Video games
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
COPYRIGHT © ANTARA 2022