Tim Gabungan TNI-Polri Lakukan Operasi Pembebasan Pilot Susi Air jika Dialog Berakhir Buntu

Tim Gabungan TNI-Polri Lakukan Operasi Pembebasan Pilot Susi Air jika Dialog Berakhir Buntu

Posted on


TEMPO.CO, Jakarta -Tim gabungan TNI-Polri akan melakukan penegakan hukum sebagai tindakan terakhir untuk membebaskan pilot Susi Air Philips Max Mehrtens yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Egianus Kogoya apabila negosiasi berakhir buntu.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan saat ini Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih, Komandan Korem 172/PWY, dan Kapolda Papua masih mengedepankan pendekatan lunak melalui tokoh agama, tokoh gereja, dan bupati dengan pihak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Apabila pendekatan gagal, maka Satgas Damai Cartenz TNI-Polri akan melakukan operasi pembebasan.

“Tentunya tergantung situasi di wilayah lokasi nanti akan di-replace lagi apabila ada informasi dari Kabid Humas Polda Papua,” kata Dedi saat ditanya soal waktu operasi pembebasan selama konferensi pers di Mabes Polri, Senin, 20 Februari 2023.

Dedi mengatakan Polda Papua sudah menelusuri jejak gerombolan Kogoya melalui barang bukti yang disita, antara lain handphone, kamera, dan peralatan pribadi KKB.

Sebelumnya Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Muhammad Saleh Mustafa menunjuk Brigjen Juinta Omboh Sembiring sebagai Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolaksops) TNI untuk memimpin pelaksanaan operasi pembebasan Kapten Philips Max Mehrtens. Dankolaksops akan berkolaborasi dengan Satuan Tugas Damai Cartenz pimpinan Komisaris Besar Polisi Faizal Rahmadani. 

Penegakan Hukum

Komandan Resor Militer 172/PWY Brigadir Jenderal TNI Juinta Omboh Sembiring mengatakan pasukan Satgas Damai Cartenz dan Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Cepat) TNI Angkatan Udara telah mengamankan Bandara Paro. 

“Personel Damai Cartenz dan Kopasgat telah mengamankan Bandara Paro. Saat ini situasi di Paro Nduga sudah tidak ada masyarakat, tetapi Bandara sudah diamankan dan bisa digunakan,” kata Juinta dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, Kamis, 16 Februari 2023. 

Bandara Paro merupakan lokasi pembakaran pesawat Susi Air oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Egianus Kogoya. Juinta mengatakan situasi di Paro, Nduga, sudah tidak ada masyarakat. Namun Bandara Paro aman dan bisa digunakan kembali. 

Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengatakan pasukan gabungan TNI-Polri ini siap melaksanakan tindakan terukur, terpilih, dan terarah untuk membebaskan Pilot Susi Air tersebut. 

Saleh Mustafa mengatakan saat ini tim gabungan TNI-Polri sedang melakukan pendekatan dialog atau delicate method melalui tokoh agama, tokoh masyarakat, dan Pemerintah Daerah Nduga. Namun Saleh mengatakan TNI-Polri memiliki standar operasi agar pendekatan ini tidak berlarut.

“Saya tidak bisa sampaikan dan ungkapkan waktunya karena ini suatu hal yang dirahasiakan. Tetapi apabila tiba waktunya, maka TNI-Polri akan melakukan penegakan hukum secara terukur, terpilih dan terarah,” kata Saleh dalam pernyataan resmi 16 Februari lalu.

Saleh Mustafa juga mengatakan tim gabungan telah melakukan persiapan, termasuk arahan apa saja yang harus dan tidak boleh dilakukan, antara lain harus mematuhi koridor penegakkan HAM dalam eksekusi operasi.

“Kita sudah bekali dan sudah diberikan arahan tentang hal-hal yang harus dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan, antara lain penegakkan HAM. Jadi jangan diragukan apabila nanti tindakan ini dilakukan kita tidak keluar dari rambu-rambu HAM,” kata Saleh Mustafa.

Ia menjelaskan pihaknya juga melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Kedutaan Besar Selandia Baru. Wakil Kedutaan Selandia Baru, kata dia, sangat mendukung apa yang dilakukan TNI-Polri dalam penegakkan hukum. Namun upaya penyelamatan nyawa Kapten Philips Max Mehrtens ini menjadi prioritas utama TNI-Polri.

“Yang kita hadapi ini sebenarnya bukan pelaku dari kelompok separatis, namun pelaku teroris yang melakukan upaya-upaya pelanggaran kriminal. Oleh karenanya itu kita TNI-Polri harus melakukan operasi penegakan hukum,” kata Saleh Mustafa. 

Sebelumnya, juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambo kembali menegaskan mereka telah menyandera pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens dengan menyertakan foto dan rekaman video. Pesan ini untuk membantah pernyatan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang mengatakan bahwa OPM tidak menyandera pilot asal Selandia Baru tersebut.

“TPNPB sudah mengakui bertanggung jawab atas bakar pesawat dan sandera pilot Susi Air berwarga negara Selandia Baru,” kata juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, Rabu, 15 Februari 2023.

Sebby mengirimkan sejumlah bukti tentang penyanderaan Philips berupa foto dan video. Dalam salah satu foto yang dikirim Sebby, nampak pria yang diduga Philips menggunakan topi rimba, jaket denims dan celana pendek hitam. Dia difoto bersama sejumlah anggota OPM yang memegang senjata.

Dalam video yang dikirim, Philips memberikan pernyataan bahwa dirinya disandera oleh TPNPB-OPM. Dia mengatakan OPM menyanderanya sebagai jaminan untuk tuntutan Papua Merdeka. “Mereka minta agar militer Indonesia pulang,” kata Philips Max Mehrtens dalam salah satu video.

EKA YUDHA SAPUTRA | M ROSSENO AJI

Baca Juga: Operasi Pembebasan Pilot Susi Air, Aparat Sita Senjata dan Kamera, Diduga Milik OPM



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *