TEMPO.CO, Jakarta – Jumlah kematian karena hujan deras yang menimbulkan bencana di Brasil tenggara naik menjadi 40, pada Senin, 20 Februari 2023, seperti ditunjukkan information resmi. Presiden Luiz Inacio Lula da Silva mengunjungi kawasan itu dan mengatakan rumah-rumah seharusnya tidak lagi dibangun di area-area yang rawan longsor dan banjir besar.
Pihak berwenang di negara bagian Sao Paulo, Senin, mengatakan, empat lagi tewas sebagai tambahan perhitungan 36 sehari sebelumnya, tetapi lebih banyak korban diperkirakan akan dilaporkan karena 36 orang masih hilang.
Lula terbang di atas kota pantai Sao Sebastiao bersama para menteri Kabinet dan menjanjikan bantuan untuk membangun kota berpenduduk sekitar 91 ribu orang dengan membangun rumah-rumah baru di tempat-tempat yang lebih aman.
Ia mengatakan pemerintah harus bekerja untuk mengembalikan fasilitas-fasilitas infrastruktur utama seperti jalan-jalan yang dirusak longsor.
Banjir di negara bagian pesisir Sao Paulo adalah serangkaian bencana terbaru yang telah menghantam Brasil baru-baru ini, di mana konstruksi yang buruk, kerap kali di atas bukit, cenderung memiliki konsekuensi tragis selama musim hujan di negara tersebut.
“Terkadang alam mengejutkan kita, tapi terkadang kita juga menggoda alam,” kata Lula dalam pidatonya setelah bertemu dengan Gubernur Sao Paulo Tarcisio de Freitas dan Walikota Sao Sebastiao Felipe Augusto untuk mengoordinasikan tanggapan mereka terhadap bencana tersebut.
“Saya rasa yang penting ini tidak terjadi,” tambahnya. “Saya menyatakan solidaritas saya bersama orang-orang Sao Sebastiao dan berharap ini tidak akan pernah terjadi lagi.”
Banjir terjadi selama periode liburan Karnaval Brasil, ketika ribuan orang berduyun-duyun ke pantai di kawasan itu, kemungkinan memperparah jumlah korban manusia akibat bencana alam tersebut.
Sao Sebastiao adalah pusat banjir karena 39 dari kematian yang dilaporkan terjadi di sana, tetapi hujan deras juga mempengaruhi kota-kota di dekatnya seperti Ilhabela, Caraguatatuba dan Ubatuba, di mana satu kematian dilaporkan, menurut pemerintahan negara bagian Sao Paulo.
Lebih dari 2000 orang terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka setelah hujan lebih dari 600 milimeter melanda negara bagian paling kaya di pesisir Brasil, kata pemerintah, sambil menambahkan bahwa ini adalah angka kumulatif tertinggi yang pernah ada di Brasil.
REUTERS
Pilihan Editor: Belajar dari Pengalaman Ukraina, Belarusia Bentuk 150.000 Pasukan Relawan Militer