TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku telah bertemu dengan pimpinan Uni Eropa. Dalam pertemuan itu, kepala negara menegaskan bahwa Indonesia adalah negara terbuka tapi tak bisa dipaksa untuk mengekspor bahan mentah.
“Saya sampaikan waktu bertemu dengan Uni Eropa, Indonesia tidak menutup diri. Kita terbuka, tapi jangan paksa kita untuk ekspor bahan mentah. Sudah tidak mau kita,” kata Presiden Jokowi dalam Pembukaan Muktamar XVIII PP Pemuda Muhammadiyah Tahun 2023 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu, 22 Februari 2023. “Kalau kamu ingin memproduksi perkusor, panel surya, silakan datang ke Indonesia, kita terbuka.”
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi usai Uni Eropa menggugat Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas kebijakan larangan ekspor bahan mentah nikel per Januari 2020. Gugatan Uni Eropa dimenangkan di sidang WTO, dan Pemerintah Indonesia kini dalam proses mengajukan banding.
Lebih jauh, Jokowi menyebutkan negara-negara Uni Eropa bisa bekerja sama dengan perusahaan BUMN atau swasta di Indonesia dalam menanamkan modalnya. Bila ingin bekerja sama, ia mempersilakan agar investor asing membangun pabrik di Tanah Air.
“Kamu boleh bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia, BUMN, mendirikan sendiri di Indonesia. Tetapi pabrikmu ada di Indonesia, bukan ada di Eropa,” ucap Jokowi.
Selanjutnya: Akibat realisasi investasi asing yang bertambah …