TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Vladimir Putin menyatakan, Rusia akan terus mengawasi peningkatan kekuatan nuklirnya. Dia menyebut, Moskow akan memulai pengiriman massal rudal hipersonik yang diluncurkan dari laut Zirco.
Putin juga mengatakan Rusia akan terus melengkapi angkatan bersenjatanya dengan peralatan canggih. “Seperti sebelumnya, kami akan meningkatkan perhatian untuk memperkuat triad nuklir,” kata Putin dalam pidato untuk menandai hari libur ‘Pembela Tanah Air’, Kamis, 23 Februari 2023.
Dalam pernyataan itu, dia merujuk pada rudal nuklir yang berbasis di darat, laut, dan udara. Putin mengatakan bahwa untuk pertama kalinya, rudal balistik antarbenua Sarmat – senjata yang mampu membawa banyak hulu ledak nuklir, akan dikerahkan tahun ini.
“Kami akan melanjutkan produksi massal sistem Kinzhal hipersonik berbasis udara dan akan memulai pasokan massal rudal hipersonik Zirkon berbasis laut,” katanya.
Putin membuat pernyataannya itu dua hari setelah mengumumkan bahwa Rusia akan menangguhkan perjanjian START Baru. Perjanjian SMART Baru itu adalah perjanjian kontrol senjata terakhir yang tersisa dengan Washington. Perjanjian itu membatasi hulu ledak nuklir yang dikerahkan masing-masing negara.
Langkah Putin untuk menangguhkan kesepakatan nuklir dengan AS dikecam mitranya Barat. Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat melawat ke Polandia beberapa hari lalu menyebut keputusan itu tidak bertanggung jawab.
Sementara Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg, dalam sebuah pernyataan beberapa hari lalu menyebut dunia makin berbahaya karena Rusia memutuskan untuk tak melanjutkan kesepakatan nuklir.
Rusia menyalahkan Barat, mengacu pada aliansi militer NATO yang dipimpin oleh Amerika Serikat, sebagai akibat dari aksi agresifnya di Ukraina. Moskow mengklaim melakukan operasi militer ke Ukraina untuk mempertahankan eksistensi negaranya.
REUTERS
Pilihan Editor: Saat Gurun Pasir di Arab Saudi Berubah Menjadi Taman Bunga Warna-warni