TEMPO.CO, Jakarta – Manajer Chelsea Graham Potter dan keluarganya telah menerima ancaman pembunuhan anonim menyusul hasil buruk klubnya di Liga Inggris. Chelsea berada di urutan ke-10 klasemen dengan dua kemenangan dalam 14 pertandingan terakhir mereka dan hanya mencetak satu gol di kandang pada 2023.
“Saya mendapat beberapa e-mail yang tidak menyenangkan yang datang yang menginginkan saya dan anak-anak saya mati,” kata mantan Manajer Brighton & Hove Albion itu kepada wartawan pada Jumat, 24 Februari 2023.
“Tantangan bagi saya adalah, ‘Oke, bagaimana saya bersikap?’ Itulah yang selalu saya tuju. Semakin tinggi Anda pergi, semakin banyak tekanan yang Anda miliki pada bagaimana Anda sebagai pribadi,” kata pria 47 tahun itu.
Sejak Potter mengambil pekerjaan itu pada September 2022 setelah pemecatan Thomas Tuchel, Chelsea memenangi hanya sembilan dari 25 pertandingan mereka.
“Saya ingin sukses di sini. Ada omong kosong yang tidak saya pedulikan. Dari mana asalnya? Mana buktinya?” kata dia menjelang bertandang ke Tottenham Hotspur pada Ahad.
“Jika Anda pergi bekerja dan seseorang memaki Anda, itu tidak akan menyenangkan,” ujarnya. “Anda bisa menjawabnya dengan dua cara. Saya bisa bilang aku tidak peduli, tapi Anda tahu saya bohong. Semua orang peduli apa yang dipikirkan orang, karena kita terprogram untuk terhubung secara sosial.”
Potter mengatakan hidup menjadi sulit selama beberapa bulan terakhir ketika dia mencoba membentuk tim pemenang, dengan Chelsea terpaut 11 poin dari Tottenham Hotspur yang berada di urutan keempat Chelsea baru bermain 23 kali sementara Spurs sudah 24 kali.
“Tanyakan pada keluarga saya bagaimana kehidupan saya dan mereka. Itu tidak menyenangkan sama sekali,” ia menambahkan. “Saya mengerti suporter pulang dan mereka kecewa karena tim tidak menang tapi, saya jamin, hidup saya selama tiga-empat bulan terakhir cukup biasa-biasa saja, terlepas dari kenyataan bahwa saya sangat berterima kasih atas pengalaman ini.”