Kasus Pemalsuan Emas Marak, Begini Penjelasannya

Kasus Pemalsuan Emas Marak, Begini Penjelasannya

Posted on


TEMPO.CO, JakartaEmas adalah logam mulia berharga sehingag sering digunakan sebagai investasi. Namun, saat ini sering ditemui emas palsu di masyarakat.

Seperti pada kasus di Kantor Pegadaian Syariah Bangkalan, Madura, yang terciduk melakukan pemalsuan emas sejak 2018 hingga 2021.

“Setelah diproses dan dana dicairkan, emas itu ditukar dengan emas palsu,” kata Kasi Intel Kejaksaan Negeri Bangkalan Dedy Frengky dikutip dari teras.id pada Sabtu, 25 Oktober 2023.

PT Aneka Tambang Tbk. bersama PT Hartadinata Abadi Tbk. merilis emas murni batangan yang dilengkapi dengan teknologi perlindungan Bullion Defend.

Teknologi asal Swis ini bertujuan mencegah pemalsuan emas murni batangan. Dengan merek dagang EmasKITA, emas dapat dipegang secara lansung tanpa mengurangi keasliannya.

“Kalau selama ini hanya pegang kulitnya saja, sekarang bisa pegang emasnya langsung,” kata Direktur Utama Emas Antam Indonesia Bambang Wijanarko dalam peluncuran produk EmasKITA di Antam Tower B, Jakarta, dikutip dari Antara pada Sabtu, 25 Februari 2023.

Emas batangan palsu tidak menyebutkan berat emas dan bahkan tidak mengandung emas sama sekali. Agar lebih berhati hati, simak penjelasan mengenai emas dan cara membedakan antara asli dan palsu.

PENGERTIAN EMAS

Web site Kementerian Keuangan Republik Indonesia menyebutkan, emas adalah logam mulai yang bersifat lunak dan mudah ditempa. Emas memiliki kekerasan 2,5 sampai 3 (skala mohs).

Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasi yang terjadi karena proses metasomatisme kontak dengan larutan hidrotermal. Sedangkan pengkonsentrasi secara mekanisme menghasilakn endapan letakan.

Logam mulia adalah salah satu unit bisnis BUMN PT Aneka Tambang (Antam), satu-satunya usaha pemurniaan emas dan perak bersertifikat di Indonesai.

Logam Mulia memiliki pengakuan dari LBMA (London Bullion Market Affiliation) dan termasuk di dalam Good Supply Record of Acceptable Refiners of Gold Bars sejak 1 Januari 1999. 

Kemurnian emas diukur dengan karat, yang diukur berdasarkan jumlah persentase emas murni dalam suatu logam.

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), dengan No. SNI 13-3487-2005 standar karat di Indonesia adalah 24 okay atau 24 Okay (99,00 – 99,99 persen), 23 Okay (94,80 – 98,89 persen), 22 Okay (90,60 – 94,79 persen), 21 Okay (86,50 – 90,59 persen), 20 Okay (82,30 – 86,49 persen), 19 Okay (78,20 – 82,29 persen), dan 18 Okay (75,40 – 78,19 persen).

Ketentuan tersebut tidak digunakan oleh toko emas. Mereka memiliki ketentuan sendiri, seperti emas dengan kandungan 80 persen dapat diklaim sebagai emas 22 karat.

Emas 20 karat di Indonesia mungkin memiliki kandungan emas yang sama dengan emas 18 karat di luar negeri. Maka perhatikan kadar emasnya, jangan terpaku dengan karat.

PENGGUNAAN EMAS

Emas juga digunakan dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai absolut emas terhadap mata uang seluruh dunia.

Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter biasanya berupa bulion atau batangan dalam berbagai berat. Kendati demikian, emas juga diperjualbelikan dalam bentuk koin. 

Banyak negara di dunia yang memproduksi emas secara massal untuk ditawarkan sebagai alternatif investasi emas termasuk Indonesia. Sejak zaman dahulu, orang Indonesia menanggap emas sebagai tabungan investasi, selain sebagai perhiasan.

Itu karena nilai emas akan cenderung naik setiap tahunnya sehingga dapat dijadikan tabungan jangka panjang. Investasi berupa emas pun dianggap aman atau threat free bagi orang.

EMAS ASLI VS EMAS PALSU

Dilansir dari PT Bursa Efek Indonesia, emas dapat dibedakan dengan ciri ciri sebagai berikut: 

1. Perhatikan bentuknya
Ketika membeli pembelian emas murni pastikan sudah tertera kadar emas, seperti 10k, 18k. dan 24k. Jika meragukan kadar emas murni yang tertera, kita dapat menggigit emas tersebut.

Emas murni memiliki struktur cenderung lunak. Apabila terdapat bekas gigitan, berarti emas tersebut Asli. 

2. Tidak tertarik magnet
Emas adalah jenis logam yang bersifat nonmagnetis. Emas tidak pernah tertarik atau menempel pada medan magnet. Jika menempel dengan magnet berarti itu emas palsu.

3. Warna tidak berubah
Cara lain membedakan antara emas asli dengan yang palsu adalah menggosoknya  dengan tangan dan menggoreskannya pada kertas.

Jika digosokkan warna emas berubah, bisa dipastikan itu bukan emas. Sebaliknya, jika warna emas tidak berubah maka nisa dipastikan itu emas asli.

4. Tidak gores
Kemudian jika digoreskan emas batangan menyisakan goresan, maka artinya itu emas palsu.

Demikan penjabaran mengenai emas dan cara membedakannya yang perlu diketahui oleh masyarakat.

KHUMAR MAHENDRA | JOBPIE 

Pilihan Editor: Harga Emas Antam dalam Tren Melemah, Saatnya Beli atau Jual?



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *