Tentara Iran mengawal rangkaian pemakaman Mayor Jenderal Qassem Soleimani yang dihadiri oleh ratusan warga di Baghdad, Irak, 4 Januari 2020. Donald Trump mengatakan serangan drone Amerika yang menewaskan jenderal Garda Revolusi Iran Qassem Soleimani bukan untuk memulai perang dengan Iran. REUTERS/Khalid al-Mousily

Iran Ancam Bunuh Donald Trump dan Mantan Pejabat Amerika, Begini Reaksi Gedung Putih

Posted on


TEMPO.CO, Jakarta – Amerika Serikat memperingatkan Iran setelah seorang komandan Garda Revolusi Iran (IRGC) mengancam akan membunuh sejumlah mantan pejabatnya, termasuk Donald Trump, mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, dan mantan Kepala Komando Pusat Amerika Jenderal Kenneth McKenzie, atas keterlibatan mereka dalam pembunuhan komandan militer Iran Qassem Soleimani pada 2020.

Dalam peringatan yang dilansir Sabtu, 25 Februari 2023, Amerika menyatakan mereka akan menanggapi setiap serangan oleh negara tersebut menyusul ancaman itu.

Jenderal Amirali Hajizadeh, yang mengepalai unit kedirgantaraan IRGC, membuat komentar di televisi pemerintah pada Jumat malam saat membahas serangan rudal Iran di pangkalan udara Ain al-Assad, yang menampung pasukan Amerika di Irak barat, lima hari setelah pembunuhan Soleimani pada 3 Januari 2020.

“Insya Allah, kami akan dapat membunuh Trump, Pompeo, McKenzie, dan para komandan militer yang memberi perintah untuk membunuh Soleimani,” kata Hajizadeh seperti dikutip Al Arabiya.

Dalam pernyataan lewat electronic mail ke Al Arabiya, Departemen Luar Negeri Amerika memperingatkan Iran bahwa setiap upaya untuk menyakiti warga Amerika, termasuk mereka yang bertugas di masa lalu, akan ditanggapi dengan tindakan keras.

“Iran akan menguji tekad kami untuk melindungi warga kami dalam bahaya besar. Seperti yang secara konsisten dijelaskan oleh pemerintah, Amerika Serikat akan melindungi dan membela warganya. Ini termasuk mereka yang melayani Amerika Serikat sekarang dan mereka yang melayani di masa lalu,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika.

Dia juga menegaskan kembali komitmen Amerika untuk bekerja dengan sekutu dan mitranya guna mencegah dan menanggapi setiap serangan yang dilakukan oleh Iran, dan untuk meminta pertanggungjawaban IRGC atas aktivitas jahatnya.

Pembalasan Iran

Soleimani, yang memimpin Pasukan Quds, cabang IRGC di luar negeri, tewas dalam serangan udara Amerika di Irak yang diperintahkan oleh Donald Trump. Pejabat Iran telah berulang kali berjanji membalas kematiannya, karena serangan terhadap Ain al-Assad dianggap sebagai pembalasan yang tidak cukup. Tidak ada tentara Amerika yang tewas dalam serangan itu.

Bulan lalu, berbicara pada peringatan ketiga pembunuhan Soleimani, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan balas dendam untuk Soleimani adalah hal yang pasti.

Pada November lalu, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan negaranya tidak akan pernah melupakan pembunuhan Soleimani. Ia menambahkan Teheran tetap berkomitmen untuk membalas kematiannya.

Ketegangan antara Iran dan Barat telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, terutama karena pasokan senjata Teheran untuk perang Rusia di Ukraina, aktivitas nuklirnya, serta penumpasan secara keras terhadap aksi protes domestik.

AL ARABIYA

Pilihan editor: Keinginan Bocah Korban Gempa Suriah untuk Nonton Cristiano Ronaldo Terkabul



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *