Aktivitas Freediving tak Bisa Sembarangan, Ada Lisensi

Aktivitas Freediving tak Bisa Sembarangan, Ada Lisensi

Posted on


TEMPO.CO, Jakarta – Aktivitas freediving bermanfaat untuk kesehatan. Itu aktivitas menyelam ke dalam air dan menahan napas. Instruktur freediving terkemuka, Emma Farrell dalam bukunya One Breath: A Reflection on Freediving menjelaskan, freediving aktivitas sederhana menahan napas saat menyelam di bawah air. Kegiatan ini dilakukan tanpa menggunakan alat bantu pernapasan.

“Setiap kali menyelam ke dalam air dan menahan napas, Anda seorang freediving,” kata Emma.

Namun, dalam praktiknya freediving tak boleh dilakukan sembarangan. Untuk memastikan keamanan, seorang freediving harus mengantongi sertifikat. Sejumlah kelembagaan freediving yang sertifikasinya diakui yaitu SSI, AIDA, PADI, Apnea Academy, CMAS, FII, dan PFI.

Cara mendapat sertifikasi freediving

Sertifikat freediving didapat setelah melakukan kursus. Di Skilled Affiliation of Diving Instructors atau PADI, untuk mendaftar kursus freediving, minimal usia 15 tahun. Tapi, ada juga kelas khusus untuk mereka yang berusia 8 tahun sampai 12 tahun. Lama waktu kursus tidak ditentukan. Patokannya sampai benar-benar menguasai freediving. Beberapa orang mungkin butuh waktu lama dan yang lainnya bisa saja cukup singkat.

Merujuk situs net PADI, ada empat jenis freediving, yaitu Static Apnea, Dynamic Apnea, Free Immersion, dan Fixed Weight.

1. Apnea statis

Disiplin ini mengharuskan penyelam untuk menahan napas selama mungkin sambil mengapung telungkup di air yang terbatas. Saluran pernapasan penyelam harus terendam selama kegiatan ini.

2. Dynamic apnea

Penyelam harus berenang dalam posisi horizontal di bawah air untuk menempuh jarak sejauh mungkin. Disiplin ini bisa dilakukan menggunakan sirip maupun tanpa alat bantu.

3. Free immersion

Selama disiplin ini, penyelam akan menggunakan tali yang dipandu untuk mendorong diri turun sejauh yang bisa, kemudian kembali ke permukaan.

4. Fixed weight

Dalam aktivitas ini penyelam menggunakan kendali dan tenaga untuk mendorong diri ke bawah sejauh mungkin di samping tali pemandu. Selama disiplin ini penyelam tidak diperbolehkan menyentuh tali yang dipandu. Biasanya dilakukan di perairan terbuka, penyelam menyelesaikan aktivitas ini dengan atau tanpa sirip.

Pilihan Editor: Memahami Aktivitas Freediving Seperti yang Dicoba Yura Yunita

Selalu replace information terkini. Simak breaking information dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *