TEMPO.CO, Jakarta – Adanya invasi Rusia ke Ukraina membuka mata akan kebutuhan komunikasi di Eropa yang aman dan berdaulat. Contoh nyata terlihat dari peran satelit komunikasi Starlink SpaceX yang membantu pertahanan Ukraina.
Parlemen Eropa mengadopsi proposal untuk Konstelasi Infrastruktur untuk Ketahanan, Interkoneksi, dan Keamanan oleh Satelit (IRISS) pada 14 Februari 2023 lalu. Adopsi didahului dukungan 603 suara berbanding 6 yang menentang.
Thierry Breton, Komisaris Eropa untuk Pasar Inner, mengatakan bahwa hasil pemungutan suara menandai titik balik bersejarah bagi otonomi strategis, kedaulatan digital, dan daya saing Uni Eropa. “Agresi militer Rusia terhadap Ukraina telah menunjukkan betapa pentingnya layanan komunikasi berdaulat dan aman berbasis ruang angkasa jika terjadi konflik,” katanya dalam pernyataan tertuli.
Keputusan yang diambil juga mungkin diterapkan berkat pengembangan broadband berkecepatan tinggi yang menghilangkan zona mati komunikasi, “Dan memperkuat kebijakan kohesi UE.”
IRISS akan menuju pembangunan infrastruktur konektivitas multi-orbital, dengan peluncuran hingga 170 satelit ke orbit Bumi rendah (LEO) antara 2025 dan 2027 mendatang. Selain itu meluncurkan aset lebih lanjut ke orbit Bumi menengah (MEO) dan orbit geostasioner.
IRISS disebutkan akan segera bergabung dengan rekan-rekannya, Galileo dan Copernicus. Menurut pernyataan dari Direktorat Jenderal Industri Pertahanan dan Antariksa (DEFIS) Komisi Uni Eropa, layanan awal dari konstelasi baru itu ditargetkan pada 2024 dan kapasitas operasional penuh pada 2027.
Konstelasi akan difokuskan pada layanan pemerintah, termasuk aplikasi pertahanan. IRISS akan menyediakan konektivitas broadband ke seluruh Eropa, termasuk zona mati konektivitas saat ini, serta ke seluruh Afrika.
Nantinya, konstelasi dibangun di atas pengembangan kemampuan Eropa seperti satelit enkripsi kuantum. Pembangunannya akan memanfaatkan pemain industri luar angkasa utama Eropa dan juga startup.
Parlemen Eropa telah mengalokasikan 2,4 miliar euro atau sekitar 40,2 triliun rupiah untuk proyek tersebut. Disebutkan, Badan Antariksa Eropa dan sektor swasta akan turut berkontribusi dalam pembangunan ini.
SPACE
Pilihan Editor: Gempa Bengkulu M5,1, Warga: Bergetar Dulu lalu Bergoyang
Selalu replace information terkini. Simak breaking information dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Replace”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-set up aplikasi Telegram terlebih dahulu.