TEMPO.CO, Jakarta – Dua pegawai di kedutaan Arab Saudi di Bangladesh telah ditahan sebagai bagian dari skema korupsi lebih besar dalam mengeluarkan visa-visa kerja di Kerajaan yang melibatkan 11 lainnya, kata Badan anti korupsi Arab Saudi (Nazaha), Sabtu.
Berita yang dilansir Al Arabiya, Minggu, 5 Maret 2023, ini menyebutkan Abdullah Falah Mudhi al-Shammari, kepala bagian konsuler, dan wakilnya Khaled Nasser Ayed al-Qahtani, ada di antara yang ditahan dalam skema yang melibatkan dua pejabat kementerian dalam negeri, delapan warga Bangladesh dan para pengunjung serta seorang investor Palestina, kata Nazaha,
Para pejabat itu diduga menerima US$14.4 juta (sekitar Rp 220 miliar) saat bekerja di kedutaan untuk mengeluarkan izin kerja. Sejumlah whole US$5,38 juta (Sekitar Rp 85 miliar), emas dan mobil ditemukan saat menggerebek rumah beberapa warga yang terlibat dalam skema tersebut, kata pihak berwenang di Twitter.
“Ternyata itu hasil penjualan visa kerja di Kerajaan Arab Saudi,” kata Nazaha.
Penangkapan dalam kasus tersebut dilakukan bekerja sama dengan kementerian dalam negeri.
Pihak berwenang menekankan bahwa mereka akan terus memburu siapa pun yang menyalahgunakan jabatan publik mereka atau kepentingan umum dan uang bahkan setelah meninggalkan jabatan itu.
Al Arabiya
Pilihan Editor: Menhan AS Akan Kirim Pesan Keras kepada Israel dan Mesir